Monday, December 28, 2009

Bisnis, bisnis

Beberapa waktu ini, gue selalu mikir tentang bisnis. Ya bukan apa-apa sih. Hal yang jadi sebab utamanya ya tentu aja soal DUIT. Ya, ya, ya.. Siapa sih yang gak butuh duit..
Dulu gue pernah buka bisnis eskrim di rumah gue. Bikin eskrim pake bubuk coklat van houten, itu tuh, vokalisnya st12 *itu bukannya charly van houten yah. Hehe* maksudnya coklat buat bikin kue ituu..
Produk gue diterima dengan baik di kalangan anak-anak sekitar yang haus kasih sayang itu *jiah*, tapi akhirnya harus dihentikan karena gue sama sekali gak ngerti apa itu biaya produksi, benefit, dan modal awal. Wkwkwk.. Secara ya masih SD gitu loohh..
Setelah itu gue gak pernah ngejual-jualan lagi. Trauma kali yaa.. Tapi hasrat itu masih ad *hoeekk*..
Kemudian, di semester 5 ini, gue membulatkan tekad untuk masuk di divisi Danus Hima untuk secara total belajar berbisnis *eh, malah jadi koordinatornya. Padahal gue gak minta. Kenapa ya? Padahal juga, gue gak punya pengalaman organisasi ataupun ngedanus di hima ini*.
Dan sekaraaang..
Gue sedang tertarik memasarkan batik Trusmi di kalangan dosen atau mahasiswa *tapi kayaknya di kalangan dosen aja deh, soalnya setelah melihat contoh bahan dan barangnya, pangsa pasarnya memang lebih cocok diperuntukkan untuk kalangan ibu-ibu, bapak-bapak siapa yang punya anak bilang aku, aku yang tengah malu (malah nyanyi.Grrrr)*.

Hhihi..
I love money.
Tapi gimana ya ntar ngatur waktunya, antara berbisnis sendiri, berdanus, dan belajar.
Mampukah seorang Helsa menjalani perannya sebagai seorang mahasiswi normal yang sedikit aneh dan memiliki keinginan menjadi manusia gila sekaligus menjadi pebisnis tangguh dan ibu koordinator yang baik untuk stafnya???*diucapkan dengan gaya Insert Investigasi ala Nadya Mulya dong*


Bersama saya Nadya Mulya, Insert Investigasi. :))

No comments:

Post a Comment