Tuesday, March 9, 2010

Setiap kali

Setiap kali, gue baca cerita atau denger cerita tentang kisah percintaan dua manusia sesama jenis -gay-, gue pasti kepikiran sama dia -mantan gue-. Gue tulis di sini pun, persis setelah gue baca novel N. Riantiarno, judulnya Cermin Merah. Tadinya gue gak nyangka kalo tokoh utama cerita ini adalah seorang gundik gay. Tapi, ah.. Ternyata memang tangan gue selalu mengarahkan mengambil buku cerita yang seperti itu.
Kenapa tiba-tiba gue keingetan dia? Bukan berarti dia gay.. Bukan, gue tau dia cowo sejati. Tapi gue gak tau kenapa selalu ada perasaan was-was.. Apakah gue takut dia jadi gay, karena memang sepengamatan gue, lingkungan pergaulannya seperti itu.. Atau gue khawatir karena dia memang ada kecenderungan menjadi gay, atau setidaknya dia cukup tampan dijadikan mangsa para gay, yang pasti gue gak terima kalo dia sampai menjalin hubungan dengan sesama jenisnya, alias jadi gay.
Apa ini berarti gue masih ada rasa sama dia, masih mengkhawatirkannya, masih memperhatikan apa yang sedang berlangsung di hidupnya - walaupun setahun belakangan ini sudah tidak pernah ada komunikasi lagi dengan dia - ?
Bukan begitu juga. Untuk kembali pada masa lalu tentu sudah sangat tidak mungkin sekali, dan untuk tetap menjaga rasa itu pun, akan sangat melelahkan sekali buat gue. Jadi buat apa gue khawatir sama keadaannya ??
Gue emang pernah denger dari dia sendiri, dia pernah ada main sama tante-tante. Terus, mana yang lebih gue khawatirin, dia main sama tante-tante atau sama sesama cowo ? Sebab gue tau dulu ada temen dia -gay- yang suka sama dia.

Ah, sekeras apapun usaha gue buat gak peduli ama dia, tetep aja, gue kepikiran sama dia setelah gue baca cerita transetitive itu.. Ckk !!!

No comments:

Post a Comment